Rabu, 20 Januari 2016

IKHTIAR CINTA

IKHTIAR CINTA
Oleh : AchmadMarzuqi

Seseorang hadir di hidupku karena sebuah alasan, mereka datang menawarkan kebahagiaan dan juga kekecewaan, ada yang sesaat, tetapi ada pula yang setia setiap saat,, mereka datang silih berganti meninggalkan kisah yang kadang perih, namun kupercaya akan datang seseorang yang datang dan menetap sepanjang masa di hidupku. Allah sengaja membarkanku bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum akhirnya mempertemukannya dengan orang yang tepat, agar aku bisa mensykuri karunia-Nya dan mengerti arti dari kegagalan.
Aku diterpa oleh kegalauan  cinta,
dibingungkan oleh perasaan hati, dibuat pusing oleh kemauan diri. Bayangkan, disaat hati telah kepingin meminang bidadari, mencari sesosok insan yang kadang katanya bagian dari tulang rusukku, makin lama makin banyak saja yang sosok lain menghampiri.
Azizah, ya Nurul Azizah, dia adalah wanita pertama yang aku ketahui cinta padaku dan aku cinta kepadanya. Namun ternyata takdir berkata lain, aku yang tak punya modal apa-apa dengan berat hati harus melepasnya ke pelukan pria lain yang belakangan aku tahu bernama Pak Purnomo.
Di saat dia telah pergi, gemrcik-gemercik cinta yang lain datang, masih riak-riak kecil seperti tetesan air, namun aku tak tahu daria mana ia datang. Riak-riak kecil itu sungguh banyak sehingga sulit untuk aku sebut satu persatu meski aku tahu siapa mereka.
Cintaku yang kedua datang dari arah yang aku tidak menyangkanya, Sundanese. Cantik, menis-menis. Namanya Numala Darmayanti. Sesuatu yang amat sulit untuk ditolak, siring waktu berjalan dan cinta mulai bersemi datang rintangan-rintangan. Tau sendirilah orang Sunda terkenal gimananya di luar, glamour uang, tebal dandan dan tentunya lebih mementingin materi amat timbal balik dengan kondisi orang Jawa yang lebih nerimo, apa adanya, dan lebih mementingin legowo daripada materi. Ini kali yang menjadi batu pengganjal keraguan dalam hati untuk mengambil keputusan “nembak” dia. Hal ini diperparah dengan terputusnya komunikasi antara aku dengan dia. Komunikasi ini terputus karena aku pergi ke Kep Riau tanpa izin ke dia. Dia pun menganggap aku telah “hilang” dari dirinya.

 Kini........

Catatan Hati, 20 Januari 2016

Tiada ulasan:

Catat Ulasan