Cahaya itu Bernama Al Kahfi
By: Achmad Marzuqi
"Priiiiit.. Priiiit." Suara semprit polisi memaksaku untuk berhenti. Aku yang merasa tak melakukan pelanggaran, dengan langkah optimis masuk ke pos penjagaan polisi untuk mengikuti prosedur pemeriksaan.
"Mana SIM dan STNK nya," pinta Pak Polisi.
Tak butuh waktu lama untuk mengeluarkan kedua surat yang dimaksud.
"Ini Pak,"
Entah pura-pura mencatat atau benar benar berniat mencatat. Aku rasa aku hanya dipermainkan.
"Adik tahu apa kesalahan adik di jalan?" tanya Pak Polisi dengan sorot mata menginterogasi.
Aku hanya menggelengkan kepala. Tidak tahu.
Lalu dengan suara datar dia membacakan pelanggaran tentang penggunaan lampu besar.
Dendanya pun tak tanggung tanggung, ratusan ribu hingga ke angka satu juta.
"Tapi saya tidak tahu peraturan ini Pak," aku mencoba berdiskusi.
"Tapi ini peraturan," Pak Polisi menjelaskan.
Aku melirik dompet yang masih aku pegang. Selembar uang 50.000 dan beberapa pecahan uang dua ribuan. Itu juga kondisinya menyedihkan. Lecek.
"Nggak cukup pak uangnya," kataku lemas.
"Adik mau dikasih surat tilang atau bayar denda??" Pak Polisi kembali bertanya.
"Denda aja Pak," jawabku mengalah.
"Hanya ini pak uang yang aku punya. Sisanya mau aku belikan bensin," seraya aku serahkan selembar uang 50.000. Uang terbesarku satu satunya.
Itu juga bukan perkara yang mudah, butuh rayuan dan bujukan. Setidaknya aku bisa menyelamatkan motor Honda Supra X 125cc milik kakakku hanya gegara pelanggaran lampu.
Yapz, gegara lampu. Apa gunanya lampu jika tidak bercahaya.
Itu bukan cerita fiktif. Itu cerita nyata.
Padahal aku pergi dengan tujuan memnuhi undangan mengaji. Tapi, hmmmm (apa hubungannya? Hehe)
Begitu pentingnya cahaya sampai sampai Allah secara berulang mengulang kata cahaya dalam Al Quran dengan mufrodat "nur" dan "dhiya"
Hari ini adalah hari Jumat. Ada satu keutamaan yang Allah sediakan untuk orang orang yang beriman dengan analogi cahaya. Apakah itu?
"Siapa yang membaca Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai langit. Akan meneranginya sampai hari kiamat. Dan diampuni dosanya di antara dua Jumat." (HR. Abi Bakr bin Mardawih)
Ada lagi kabar gembira yang tak kalah menarik,
"Siapa yang membaca Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat." (HR. Hakim dan Al Baihaqi)
Masih belum percaya pentingnya cahaya buat kita?
Aku saranin jalan aja di malam hari, dalam kegelapan. Di kompleks kuburan. Syeereeem.
Atau,
Ambil motor Anda. Pakai. Dengan kondisi lampu tidak menyala. Cari jalan yang yang bapak bapak polisi sedang melakukan razia. Takut ahh..
Atau..
Udah dulu ah..
Semoga Anda percaya.
Dan segera mengambil mushaf Al Quran, menyempatkan diri membaca Al Kahfi selagi kesempatan masih ada.
By: Achmad Marzuqi
"Priiiiit.. Priiiit." Suara semprit polisi memaksaku untuk berhenti. Aku yang merasa tak melakukan pelanggaran, dengan langkah optimis masuk ke pos penjagaan polisi untuk mengikuti prosedur pemeriksaan.
"Mana SIM dan STNK nya," pinta Pak Polisi.
Tak butuh waktu lama untuk mengeluarkan kedua surat yang dimaksud.
"Ini Pak,"
Entah pura-pura mencatat atau benar benar berniat mencatat. Aku rasa aku hanya dipermainkan.
"Adik tahu apa kesalahan adik di jalan?" tanya Pak Polisi dengan sorot mata menginterogasi.
Aku hanya menggelengkan kepala. Tidak tahu.
Lalu dengan suara datar dia membacakan pelanggaran tentang penggunaan lampu besar.
Dendanya pun tak tanggung tanggung, ratusan ribu hingga ke angka satu juta.
"Tapi saya tidak tahu peraturan ini Pak," aku mencoba berdiskusi.
"Tapi ini peraturan," Pak Polisi menjelaskan.
Aku melirik dompet yang masih aku pegang. Selembar uang 50.000 dan beberapa pecahan uang dua ribuan. Itu juga kondisinya menyedihkan. Lecek.
"Nggak cukup pak uangnya," kataku lemas.
"Adik mau dikasih surat tilang atau bayar denda??" Pak Polisi kembali bertanya.
"Denda aja Pak," jawabku mengalah.
"Hanya ini pak uang yang aku punya. Sisanya mau aku belikan bensin," seraya aku serahkan selembar uang 50.000. Uang terbesarku satu satunya.
Itu juga bukan perkara yang mudah, butuh rayuan dan bujukan. Setidaknya aku bisa menyelamatkan motor Honda Supra X 125cc milik kakakku hanya gegara pelanggaran lampu.
Yapz, gegara lampu. Apa gunanya lampu jika tidak bercahaya.
Itu bukan cerita fiktif. Itu cerita nyata.
Padahal aku pergi dengan tujuan memnuhi undangan mengaji. Tapi, hmmmm (apa hubungannya? Hehe)
Begitu pentingnya cahaya sampai sampai Allah secara berulang mengulang kata cahaya dalam Al Quran dengan mufrodat "nur" dan "dhiya"
Hari ini adalah hari Jumat. Ada satu keutamaan yang Allah sediakan untuk orang orang yang beriman dengan analogi cahaya. Apakah itu?
"Siapa yang membaca Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai langit. Akan meneranginya sampai hari kiamat. Dan diampuni dosanya di antara dua Jumat." (HR. Abi Bakr bin Mardawih)
Ada lagi kabar gembira yang tak kalah menarik,
"Siapa yang membaca Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat." (HR. Hakim dan Al Baihaqi)
Masih belum percaya pentingnya cahaya buat kita?
Aku saranin jalan aja di malam hari, dalam kegelapan. Di kompleks kuburan. Syeereeem.
Atau,
Ambil motor Anda. Pakai. Dengan kondisi lampu tidak menyala. Cari jalan yang yang bapak bapak polisi sedang melakukan razia. Takut ahh..
Atau..
Udah dulu ah..
Semoga Anda percaya.
Dan segera mengambil mushaf Al Quran, menyempatkan diri membaca Al Kahfi selagi kesempatan masih ada.
Legok Tangerang, 19 Feb 2016
0 ulasan:
Catat Ulasan