SEMAAN AL QURAN MANTAB:
ASAL USUL
By: Achmad Marzuqi
“Baiklah,
aku sanggupi persyaratan darimu,” ucap Bandung Bondowoso menanggapi persyaratan
aneh dari gadis cantik incarannya, Loro Jonggrang. Meski akhirnya gagal
mewujudkan candi yang berjumlah seribu buah. Candi yang belakangan dinamakan Prambanan
mampu kita nikmati hingga sekarang.
Saat
Sangkuriang marah karena merasa dipermainkan ibunya yang dikira gadis biasa,
dipun menendang perahu yang semalaman dia kerjakan hingga berubah menjadi
gunung Tangkuban Perahu. Danau Toba, Pulau Samosir, dan sebagainya menjadi
bukti jika segala sesuatu ada asal usulnya. Apalagi kegiatan luar biasa yang
bernama Semaan Al Quran Mantab ini.
Bukan
hal mudah bagi Gus Miek pendiri Dzikrul Ghafilin dan Semaan Al Quran ini ketika
harus memperkenalkan rutinan ini di masyarakat. Karena banyak kiyai kiyai besar
yang menentang. Namun berkat kegigihan dan ketabahannya Dzikrul Ghafilin
yang awal mula kemunculannya bernama Aurod Lailiyah (1965) dan Semaan Al Quran
yang awal mula berdirinya bernama Jantiko (1986) mulai dikenal
masyarakat luas.
“Dalam
semaan Al Quran ada seorang pembaca Al Quran, huffazhul Quran dan Samiin,”
dawuh Gus Miek. Seperti yang disabdakan oleh Raulullah SAW, bahwa yang membaca
Al Quran dan yang mendengarnya mendapatkan pahala yang sama.
Jantiko
sendiri diambil dari bahasa jawa, yang berarti Jamaah Anti Kolir (jamaah yang
anti putus asa, ngersulo, maksiat dan
banyak lagi. Beberapa tahun demikian ditambah kata MANTAB yang dalam bahasa
Arab yang artinya orang-orang yang bertaubat.
Kini
jamaah itu tidak hanya ada di Kediri, temat kelahiran beliau. Tapi telah
menyebar e seluruh pelosok Indonesia wa bil khusus warga Nahdiyyin.
Sementara untuk waktu pelaksanaannya diadakan setiap hari Selasa Pon di masing-masing Kabupaten. sedang ditingkat kecamatan Kertosono sendiri diadakan setiap hari Selasa Legi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan