Galeri MTQ 6 -
Pasang Badan di Kota Tangerang
Amboooooi asyiknya
Pakaian dan tasku basah semua
Inilah yang aku rasa
Akibat serbuan hujan yang jumlahnya berjuta-juta
Jika Kota Sumedang terkenal dengan tahunya
Kota Bandung terkenal dengan mojang geulisnya
Maka Kota bogor terkenal dengan hujannya
Yang menyambutku kala turun dari kereta
Kereta lagi kereta lagi sampai aku bosan mendengarnya
Tapi begitulah adanya
Akibat sebuah undangan yang tak sanggup aku menolaknya
Untuk mengikuti MTQ di Tangerang kota
Mungkin ini adalah MTQ terburuk yang pernah aku ikuti
Sampai-sampai pengorbanan besar aku penuhi
Melintasi Jawa Jakarta lalu transit di Sukabumi
Hingga berulangkali
Kisah itu berawal di tanggal 17/18 Februari
Aku berangkat dengan mengendarai kereta Brantas menuju Jatinegara. Oper KRL hingga di Stasiun Tanah Tinggi. Disambung dengan dengan dua kali naik angkot hingga tiba di lokasi.
Satu rumah sudah disiapkan, untuk para kafilah yang jumlahnya puluhan, dari berbagai cabang. Alhasil, kami tidur berdesakan, gigitan nyamuk tak bisa dielakkan.
Alhamdulillah juara pertama bisa aku raih, hingga berhak menuju Propinsi. Di tanggal 7 April nanti
Tanggal 9/10 Maret
Kembali aku diundang, untuk melengkapi pemberkasan. Akte, KK dan ijazah asli bukan potokopian. Kembali dengan kendaraan yang sama, dari Jawa hingga Tangerang.
Saat semua selesai aku serahkan. Dengan entengnya Pak Panitia bilang, "Sudahkan? Silakan pulang."
Hmmmm, sangunya Pak. Manaaa.
Hikzzz...nggak diganti.
Terakhir hari ini, pembinaan MTQ 1-6 April)
Namun sayang saat aku datang, pembinaan berlangsung acak-acakan. Dari yang pembinanya belum ada, atau pesertanya yang memilih berangkat di hari-hari akhirnya dan yang tragis, tidak disiapin penginapan buat peserta.
yawes, jadinya cari sendiri.
Tapi itulah dunia MTQ.
Susah senang silih berganti.
Satu kesempatan kita ngorbanin uang di kesempatan lain Allah ganti.
Harus pasang badan jika fasilitas kurang memadai.
Yang pasti ada hikmah di suatu saat nanti
Semoga aja ada hasil di saat tampil tingkat Propinsi.
Amiiin.
Colt Bogoran Sukabumi, 02 April 2016
Tiada ulasan:
Catat Ulasan