TRAGEDI AL
ARAF
Apa sih yang diharapkan dari seorang
kontestan sebuah perlombaan selain tampil maksimal. Lancar saat manggung, tidak
ada rasa gerogi, hilangnya perasaan gemetar sehingga tidak terjadi kesalahan di
depan.
Itu juga yang aku inginkan. Karena perjalanan
hidupku belum bisa terlepas dari aksi panggung. Satu dari aksi panggung yang aku lakukan adalah di
Pentas Musabaqah Al Quran.
Entah mitos entah fakta, jika ada even
Musabaqah level propinsi hingga nasional yang dilakukan dalam kurun waktu
beberapa hari maka peserta di hari pertama akan mendapatkan nilai coba-coba. Artinya
dia akan mendapatkan nilai rawan, rawan tergusur oleh peserta yang tampil di
hari berikutnya. Maka hati-hati menjadi patokan utama. Dan jika aku diberi
pilihan, kapan harus tampil. Tentu aku akan menghindari tampil di hari pertama.
Sayangnya panggung MTQ tidak memberi ruang untuk menentukan pilihan.
Persiapan pun aku lakukan demi mendapatkan
penampilan yang menawan. Belajar nada murottal, melancarkan hafalan dan
mendalami penguasaan dalam memberi penafsiran ayat-ayat Al Quran. Beruntung aku
mempunyai teman-teman yang selalu mendukung untuk bisa menjadi yang terbaik. Dengan
suka rela mereka meluangkan waktu untuk mengetes hafalan dan penguasaan tafsir
yang aku miliki.
Dan waktu itupun tiba. Tampil di hari
pertama, tepat di hari Senin tanggal 18 April 2016. Lokasi ada di Gedung
Kesenian Kota Tasikmalaya.
Meski telah mengenyam asam garam di Provinsi
Banten sebagai runner up. Rasa gerogi tetap belum sepenuhnya bisa hilangkan. Dua
hal yang terus mengahantui, mendengar nama peserta lain yang lebih tenar dan
punya jam terbang tinggi. Kedua harap-harap cemas dengan pilihan soal yang aku
dapat.
Alhasil, di soal pertama aku mendapatkan
pertanyaan ayat yang tak bisa aku lanjutkan. Soal itu ada dalam surat Al Araf
ayat 18. Konsentrasiku pecah dan mempengaruhi jawaban dari soal-soal
selanjutnya.
Benar-benar kejadian yang aku abadikan
sebagai sebuah Tragedi.
Seminggu kemudian aku dapat kabar jika aku
lolos sebagai Juara Harapan 3 se-provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah.
Nganjuk, 30
April 2016
0 ulasan:
Catat Ulasan