PERNAK PERNIK JUMATAN
Oleh: Achmad Marzuqi
Hai
orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Qs. Al Jumah 9)
Hari Jumat menjadi hari yang agung bagi
umat Islam, di dalamnya banyak manfaat dan keutamaan. Satu di antara keutamaan
yang bisa dirasakan umat Islam adalah shalat Jumat.
Sebagai penganut umat Islam yang taat
aku tak pernah absen dalam menjalani ibadah ini, kecuali jika ada halangan.
Selain pahalanya yang berlipat aku juga pernah ditakut-takuti oleh orangtuaku
kalau kita tidak melaksanakannya ntar bisa jadi kera. Naudzubillah.
Di umurku yang sudah lebih dari seperempat
abad ini, aku ingin menceritakan kembali
bagaimana ibadah Jumah ini di beberapa masjid yang pernah aku singgahi.
1.
Masjid Az Zamzami
Cisaat Sukabumi
bersama jamaah dari SMPIT Al Araf Sukabumi |
Shalat
Jumat di masjid ini sungguh memberi kesan yang mendalam. Bayangkan, dari usia 8
tahun hingga usia 22 tahun tidak pernah pindah. Berangkatnya pun sangat dini
untuk umumnya umat Islam, pukul 10.00 WIB harus ada di lokasi. Setelah shalat
Tahiyatul Masjid, sebagai santri kita diwajibkan untuk murojaah hafalan Al
Quran sambil menunggu azan Jumat berkumandang. Azan dilakukan dua kali, lalu
khutbah dan ditutup dengan dzikr berjamaah.
2.
Masjid Al Hafizh
Kadudampit Sukabumi
Masjid
ini tergolong masjid yang sederhana, sebuah masjid dengan ukuran 9x9m dan
pelataran yang tidak terlalu luas. Masjid ini milik Yayasan Merry yang dikelola
oleh Lembaga SMPIT Al Araf. Di sini aku mengajar selama 4 tahun dari tahun 2011
hingga 2015. Peraturan untuk Jumatan di sin terhitung longgar, siswa-siwa
diwajibkan datang setengah jam sebelum azan berkumandang. Azan dilakukan hanya sekali dan dilanjut dengan
khutbah dan shalat Jumat berjamaah. Tidak ada dzikir berjamaah kecuali doa yang
dipimpin oleh sang Imam.
3.
Masjid Nurul Jihad
Pare Kediri
Masjid
ini cukup strategis letaknya, terletak di Perempatan Jl. Singgahan dan selalu
rame di saat Jumat tiba. Ukurannya yang luas belum cukup untuk menampung
jamaahnya yang membludak. Maklum, Pare merupakan miniatur Indonesia. Di sana
segala suku dari Indonesia ada dari mulai ujung Timur Papua sampai Aceh di
bagian barat. Aku di sini selama 4 bulan terhitung dari bulan Agustus 2015
hingga Nopember 2015 untuk tujuan kursus bahasa Inggris. Seperti umumnya masjid
bergenre NU, azan di sini dikumandangkan dua kali sebelum dilanjut dengan
khutbah dan shalat Jumat berjamaah. Sebagai catatan seharusnya khotib di sini
tidak lagi menggunakan bahasa Jawa mengingat banyak pendatang yang belum bisa
bahasa Jawa di tempat yang dikenal dengan sebutan Kampoeng Inggris ini. Akan
lebih bagus jika sesekali menggunakan bahasa Inggris.
4.
Masjid Al Mubasyirin
Priok, Jakarta Utara.
Jika
ingin merasakan tempat shalat yang sejuk dan nyaman tidak ada salahnya Anda
mencoba shalat di masjid ini. Ruangnya yang ber AC dilengkapi belasan buah
kipas angin cukup membuat diri kita betah berlma-lama. Aku ditugaskan selama
sebulan di sini selama bulan puasa sebagai imam tarawih tahun 1436 H. Untuk
bisa menjadi khatib di sini tidaklah mudah, haruslah berpengalaman dan bagus.
Karenanya selalu mengundang dai atau muballigh dari luar. Hasilnya memang luar
biasa, indah dan menarik materi-materinya.
5.
Masjid Agung Kauman,
Kota sukabumi
Untuk
ukuran wilayah Kota Sukabumi yang hanya terdiri dari 7 kecamatan masjid ini
terasa begitu megah. Masjid ini sempat megalami pemugaran total selama beberapa
bulan di tahun 2014 hingga terlihat seperti yang terjadi saat ini. Hati-hati
jika kita ingin shalat Jumat di sini, jika telat kita bisa nggak dapet tempat
di dalam padahal masjid ini udah ada 2 tingkat. Siap-siap saja gelar tikar di
pelataran masjid. Sungguh antusias yang luar biasa untuk bisa berjamaah shalat
Jumat. Ada 2 kali adzan sebelum dilaksanakan shalat Jumat dengan khatib dan
imam lebih didominasi orang-orang yang berkecimpung di Pesantren dan Kampus
Syamsul Ulum.
Tak
heran jika orang-orang Yahudi laknatullah sangat ketakutan terhadap ibadah yang
satu ini. Salah satu pentolan mereka berkata, “Jika jamaah Shalat Subuh umat
Islam sebanyak jamaah Shalat Jumat. Maka hancurlah kita.”
6.
Masjid Darus Salam
Kertosono Nganjuk
Masjid
ini terletak di kampung halamanku sendiri, Lambangkuning Kertosono. Masjid ini
menjadi unik karena ada sumur bur/artesis yang tak pernah kering dari air. Ada
pemandangan yang berbeda jika kita melaksanakan shalat Jumat di sini. Jika
biasanya setelah azan pertama dilanjutkan dengan shalat sunnah dan di sambung
dengan azan kedua. Di sini ada ceramah dulu tentang wawasan keagamaan baru
disambung aazan kedua.
Itulah
keadaan shalat Jumat di beberapa masjid yang pernah aku singgahi. Masih banyak
masjid-masjid lain yang belum bisa aku share di sini.
Semoga
bermanfaat
Nganjuk, 31 Januari 2016
Tiada ulasan:
Catat Ulasan