Khamis, 18 Februari 2016

The Long Journey 2 - Matang Itu...

The Long Journey 2 - Matang Itu..
Oleh: Achmad Marzuqi

Butuh Persiapan
Namanya Alan, sisw yang baru lulus SMA setahun lalu. Ketika persiapan UN SMA nya tinggal menghitung hari, seorang cewek ingin menjadi teman dekatnya. Singkat cerita cewek itu minta dilamar setelah hampir setahun berpacaran.
Karena kendala biaya, Alan belum bisa menyanggupinya.
"Kalau abang tak segera melamar, Tini takut ada orang mendahului abang," isak Tini dari seberang telepon.
Hening. Hanya ada desiran angin dan desiran hati Alan yang tak berhembus, bimbang.
"Beri abang waktu untuk berfikir," suara Alan serius.
"Tini harap abang segera mengambil keputusan. Tini sayang abang," suara Tini terisak.
"Daa.. Assalamuallaikum."
Belum sempat Alan menjawab, sambungan telepon telah terputus. Meninggalkan seorang lelaki yang masih termenung.
Deg.
Melamar?
Pesantren aja baru dia masuki satu caturwulan lalu. Biayanya? Siapa lagi kalau bukan dari ortu.
*****
Persiapan itu Butuh Proses
"Kenapa belum nikah?"
Alan hanya tersenyum.
"Kerja sudah, uang banyak, hidup makan. Apalagi coba?" Aziz mencerca dengan beragam  pertanyaan.
"Emm...
Mang enak ya ngejomblo terus?" Irul, kawan mengajarnya yang baru lulus SMA ikut meramaikan.
"Bukan gitu Pak Irul, persiapan sudah. Malah ini sudah siap. Tapi..."
"Tapi apa?" Aziz dan Irul kompak.
"Calonnya masih belum beres kuliah, kurang dua tahun lagi," kata Alan memperjelas.
Hadeeeh. Tepok jidat deh.
Semenjak move on dari Tini setahun lalu, perjalanan cinta Alan sungguh beragam dan berliku. Niat hati ingin segera menikah namun apalah daya, ibunya lebih memilih untuk memperkenalkan dirinyaa dengan anak kenalan ibunya. Sekali ketemu, sama sama suka, hasilnya...
Dua tahun menunggu.
*****
Persiapan Sudah, Proses Usai Lalu..
"Jadi jelasnya gimana mah?" tanya Alan dari seberang telepon.
"Kamu harus menunggu." suara ibunya datar.
"Tapi Laila sebulan lagi lulus mah," Alan keberatan.
"Ya mamah tau. Tapi mamah nggak mau kamu mendahului abangmu. Dia mau masih dalam proses pencarian jodoh."
Glek.
Seperti menelan biji salak segede kepalan tangan bayi.
Harus berapa tahun lagi aku menunggu
Kenapa nggak dari dulu bilang
Apa yang akan dia bilang ke Laila

Inilah perjalanan cinta, cinta hanya sekelumit kecil dari kehidupan. Perjalanan hidup jauh lebih rumit lagi. Lebih panjang dan berliku. The Long Journey.
Ana uriid wa anta turiid wallahu yaf'alu maa yuriid
(aku berkehendak kamu juga punya kehendak. Dan Allah berbuat terhadap apa yang Dia kehendaki)
Untuk menjadi matang itu butuh persiapan
Dalam Persiapan butuh Proses
Ketika keduanya berjalan seiring dengan sendirinya akan terjadi kesiapan.
Kalau yang instan?
Hmmm,, akan tenggelam kalau boleh aku bilang. Kita tentu masih ingat tentang Duo Sabun Colek, Nurdin Kamaru, Caesar dkk yang populer dadakan. Tanpa mengesampingkan keberhasilan mereka saat ini mereka tenggelam dari dunia yang membesarkannya. Entertaiment.

Kesiapan membuahkan kematangan.
Kematangan dalam berpikir
Kematangan dalam bertindak
Kematangan dalam segala hal
Dunia kepenulisan, percintaan, rumah tangga, kepopuleran, pendidikan pun juga sama.
So, bismillah dan bersiaplah.
 Legok Tangerang, 18 Feb 2016

Tiada ulasan:

Catat Ulasan