ANTARA ASAP, ROKOK
DAN KERETA API
"Ada sebuah kereta api listrik berangkat dari Kediri menuju Bandung. Kereta api tersebut mengangkut 7 buah gerbong penumpang. Satu gerbong berisi 115 orang penumpang. Pertanyaannya, jika kereta tersebut berjalan dari arah timur menuju barat. Ke mana arah ASAP kereta api tersebut?"
Sebuah pertanyaan sekaligus tebakan aku lontarkan kepada murid-murid TPQ ku di suatu sore.
Saat itu aku menyediakan sebuah bingkisan kecil berisi cokelat dan roti sebagai hadiah bagi mereka yang jawabannya tidak salah.
Namun apa yang terjadi?
Jawaban mereka yang beragam, menyebut semua arah mata angin sampai ada tambahan ke atas dan bawah aku nyatakan sebagai jawaban yang salah.
Saat aku mencoba mengulang dengan pertanyaan yang sama, tak satupun dari muridku yang benar jawabannya .
Mereka tidak sadar jika terjebak pada arah kereta api dan lupa dengan LISTRIK yang tak menimbulkan Asap.
Gagal Fokus.
Sore ini, sebuah pengumuman berkumandang lantang dari petugas Kereta Api. Sebuah pengumuman yang menggelitik yang membuat jam melamunku sedikit terusik.
"Diberitahukan kepada seluruh penumpang bahwa saat ini kereta api akan sampai di stasiun Madiun. Bagi penumpang yang kedapatan merokok di dalam gerbong, jobdess ataupun toilet akan dikenakan sanksi berupa penurunan di stasiun terdekat... bla bla bla...."
Heran. Kenapa ada diskriminasi buat para perokok?
Padahal antara lokomotif kereta dan perokok kan mempunyai satu kesamaan.
Sama-sama menghasilkan asap.
Adil donk harusnya, jika perokok diturunkan paksa. Lokomotif penarik gerbang haruslah dilepas juga.
Kecuali jika kereta listrik.
Hmmm, jadi ingat tebakan yang gagal dijawab malaikat-malaikat cilikku di TPA.
Kecuali juga jika rokoknya rokok listrik.
Aduh, nyetrum donk!!!!
Lama kumerenung, akhirnya jawabannya aku temukan juga. Bahwa antara asap, rokok dan kereta api mempunyai sebuah korelasi.
Rokok dan kereta api mempunyai satu kesamaan.
Sama-sama menimbulkan asap.
Bedanya jika asap kereta api hasil pembakaran mesin diesel ini berguna dalam mendorong gerbong-gerbong kereta. Sementara asap rokok hasil pembakaran sembako dengan isapan penggunanya berbahaya buat kesehatan manusia.
Jadi ya wajar saja jika perokok di dalam gerbong kereta api akan diturunkan paksa.
KA Kahuripan, 9 Maret 2016
0 ulasan:
Catat Ulasan