Rabu, 30 Mac 2016

SEPUCUK SURAT CINTA Untuk Bang Syaiha dan Mbak Ella

SEPUCUK SURAT CINTA
Untuk Bang Syaiha dan Mbak Ella

Mungkin kalian pernah mendengar sebuah pepatah untuk suami yang bilang, “Jika kamu ingin istrimu menjadi seperti Khadijah, maka jadilah kamu seperti Muhammad untuknya!”
Yaps, benar sekali.
Nabi Muhammad SAW memang merupakan teladan ideal tentang bagaimana seharusnya seorang suami memperlakukan istrinya. Pun juga sebaliknya. Right?
Romantika rumah tangga beliau dipenuhi dengan keteladanan. Beliau tetap bisa menjaga senyum di saat sedang dalam kemarahan. Beliau tetap bisa romantis meski beliau seorang panglima perang.

Sepucuk Surat Cinta Untuk Bang Syiha dan Mbak Ella
Asal tau aja ya Bang Syaiha dan Mbak Ella.
Panggilan beliau begitu mesra untuk Aisyah, istri tercinta. “Ya Humairo!” Wahai gadis yang berpipi kemerahan.
Beliau biasa meminum satu gelas bersama para istrinya, memakan bekas gigitan roti dari istrinya, membantu pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan istrinya. Hingga menghibur istri yang sedang mengalami kesedihan.
“Katakan padanya (Hafsah), suamiku Muhammad, ayahku Harun dan pamanku Musa.” Hibur Rasulullah melihat istrinya, Shafiyah Binti Huyay menangis akibat diledek Hafsah.
Bahkan tak segan beliau beradu lari dengan istrinya, Aisyah.

Hal yang serupa juga didapati dari kisah Kholifah Umar Bin Khottob. Kholifah yang disegani di seantero Jazirah Arab. Beliau diam mendengar amarah istrinya yang meledak-ledak. Hingga membuat orang yang hendak melaporkan perihal istrinya yang kasar kembali pulang melihat sang Kholifah sendiri begitu sabar.
BangSyaiha dan Mbak Ella pasti pernah baca kisahnya.

Demikian juga kisah kesederhanaan hidup yang dijalani Sahabat Ali KA bersama istrinya, Fatimah putri Rasulullah SAW.

Setuju kan Bang, jika rumah tangga mereka seharusnya menjadi tuntunan.
Aneh memang manusia di jaman sekarang. Mau bilang kiamat sudah dekat, sayangnya aku sendiri tak tahu kapan kiamat itu akan datang.
Yang aku tahu mah hanya dunia ini seakan sudah terbalik dan tertukar. Ini bukan judul film lho Bang. “Kisah Anak Yang Tertukar.”
Tapi memang sekarang ini, tuntunan sudah menjadi tontonan sementara tontonan sudah jadi tuntunan.

Berita-berita artis dan selebriti jadi santapan wajib yang selalu menghiasi televisi. Kisah ditemukannya “ayah yang hilang” nya Marshanda saja menghebohkan dunia maya. Saling sindir Risty Tagor dan Stuart Collin dibilang “Perang Panas”. Belum lagi kisah Elly Sugigi yang pernikahannya baru “seumur jagung” diambang perceraian.
Naif memang ngomongin artis yang tak jelas kiblat rumah tangganya. Masalahnya karena karena jadi tontonan aku khawatir mereka jadi tuntunan nantinya buat kalangan menengah ke bawah seperti diriku ini yang masih “suci” dibalut nilai-nilai Islami.

Jika nabi dan Para Sahabatnya bisa menyebar hikamah dan teladan rumah tangga melalui kepribadian luhur mereka. Aku yakin Bang Syaiha dan Mbak Ella bisa menyebar hikmah melalui tulisan-tulisan yang kalian punya. Seperti jargon yang sering abang dengungkan selama ini,Menulis Untuk Keabadian.”
Itulah Sepucuk Surat Cinta, tentang rumah tangga Nabi dan Para Sahabatnya.

Semoga di usia pernikahan yang kedua ini, keluarga abang selalu menjadi keluarga yang SAMARA, bisa menjadi contoh bagi generasi muda, dan jagoan kecil abang si Alif Fathul Hadi menjadi anak yang saleh dan berbakti pada orangtua. Amiiin.

Nganjuk, 29 Maret 2016

3 ulasan: