Selasa, 22 Mac 2016

RAIHLAH SURGAMU DENGAN MENGHORMATI IBU

“Pokoknya yang simple dan mudah dihafal aja,” pinta ibunya.
 “Kalau aku yang bikin khawatir bahasa pidatonya terlalu dewasa,” kataku ragu.
“Ya gimana caranya aja, biar bahasanya cocok untuk anak-anak,”ibunya tetap bersikukuh meminta.
Ini orang minta seenak udelnya saja. kayak gampang saja bikin naskah pidato

raihlah surgamu dengan menghormati ibu
Akupun mengajak ibu dan anak ini berdiskusi yang sebenarnya merupakan kakak perempuan dan keponakanku sendiri. Sudah hampir dua hari ini memintaku untuk membuat naskah pidato. Namun aku hanya sangup menganggukkan kepala, sampai sekarang belum juga dapat aku realisasikan.
Hingga terjadi kesepakatan. Aku hanya membuatkan naskah intinya saja, tanpa mempedulikan awalan (mukaddimah) dan akhiran (penutup) dalam ceramah.

Inilah hasilnya,

Dewan juri yang kami hormati. Teman-temam yang yang kami sayangi!
Pepatah kuno bilang, “kasih ibu sepanjang masa. Kasih anak sepanjang jalan,”
Pepatah ini sangat cocok dengan judul pidato kami pada kesempatan ini, “RAIHLAH SURGAMU DENGAN MENGHORMATI IBU”

Kenapa kita harus menghormati ibu?
Karena ibu adalah seorang pahlawan.
Ibu telah mengandung kita selama  9 bulan.
Menyusui ketika kita kehausan.
Memberi makan di saat kita kelaparan.
Juga memberi kita uang jajan.
Lebih dari itu, ibu telah mendidik kita dari semenjak ayunan hingga sekarang.

Hadirin yang dirahmati Allah!
Jadi hormatilah ibumu!
Caranya cukup sederhana
Dengarkan nasehatnya.
Laksanakan perintahnya.
Dan jangan sekali-kali membantahnya.

Insyaallah Surga akan menanti kita.
Demikian pidato sediit yang dapat kami sampaikan.

Jalan-jalan ke kota Surabaya.
Lalu menyeberang jembatan Suramadu
Jangan jauh-jauh mencari surga
Karena surga itu ada di telapak kaki ibu.
Semoga dengan ini keponakanku jadi senang.
Tampil dengan tenang.
Dan keluar sebagai seorang pemenang.

Nganjuk, 22 Maret 2016

5 ulasan:

Popular Posts