Ahad, 31 Januari 2016

PERNAK PERNIK JUMATAN
Oleh: Achmad Marzuqi
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Qs. Al Jumah 9)

Hari Jumat menjadi hari yang agung bagi umat Islam, di dalamnya banyak manfaat dan keutamaan. Satu di antara keutamaan yang bisa dirasakan umat Islam adalah shalat Jumat.
Sebagai penganut umat Islam yang taat aku tak pernah absen dalam menjalani ibadah ini, kecuali jika ada halangan. Selain pahalanya yang berlipat aku juga pernah ditakut-takuti oleh orangtuaku kalau kita tidak melaksanakannya ntar bisa jadi kera. Naudzubillah.
Di umurku yang sudah lebih dari seperempat abad ini, aku  ingin menceritakan kembali bagaimana ibadah Jumah ini di beberapa masjid yang pernah aku singgahi.
1.        Masjid Az Zamzami Cisaat Sukabumi
bersama jamaah dari SMPIT Al Araf Sukabumi
Shalat Jumat di masjid ini sungguh memberi kesan yang mendalam. Bayangkan, dari usia 8 tahun hingga usia 22 tahun tidak pernah pindah. Berangkatnya pun sangat dini untuk umumnya umat Islam, pukul 10.00 WIB harus ada di lokasi. Setelah shalat Tahiyatul Masjid, sebagai santri kita diwajibkan untuk murojaah hafalan Al Quran sambil menunggu azan Jumat berkumandang. Azan dilakukan dua kali, lalu khutbah dan ditutup dengan dzikr berjamaah.

2.        Masjid Al Hafizh Kadudampit Sukabumi
Masjid ini tergolong masjid yang sederhana, sebuah masjid dengan ukuran 9x9m dan pelataran yang tidak terlalu luas. Masjid ini milik Yayasan Merry yang dikelola oleh Lembaga SMPIT Al Araf. Di sini aku mengajar selama 4 tahun dari tahun 2011 hingga 2015. Peraturan untuk Jumatan di sin terhitung longgar, siswa-siwa diwajibkan datang setengah jam sebelum azan berkumandang. Azan  dilakukan hanya sekali dan dilanjut dengan khutbah dan shalat Jumat berjamaah. Tidak ada dzikir berjamaah kecuali doa yang dipimpin oleh sang Imam.
3.        Masjid Nurul Jihad Pare Kediri
Masjid ini cukup strategis letaknya, terletak di Perempatan Jl. Singgahan dan selalu rame di saat Jumat tiba. Ukurannya yang luas belum cukup untuk menampung jamaahnya yang membludak. Maklum, Pare merupakan miniatur Indonesia. Di sana segala suku dari Indonesia ada dari mulai ujung Timur Papua sampai Aceh di bagian barat. Aku di sini selama 4 bulan terhitung dari bulan Agustus 2015 hingga Nopember 2015 untuk tujuan kursus bahasa Inggris. Seperti umumnya masjid bergenre NU, azan di sini dikumandangkan dua kali sebelum dilanjut dengan khutbah dan shalat Jumat berjamaah. Sebagai catatan seharusnya khotib di sini tidak lagi menggunakan bahasa Jawa mengingat banyak pendatang yang belum bisa bahasa Jawa di tempat yang dikenal dengan sebutan Kampoeng Inggris ini. Akan lebih bagus jika sesekali menggunakan bahasa Inggris.

4.        Masjid Al Mubasyirin Priok, Jakarta Utara.
Jika ingin merasakan tempat shalat yang sejuk dan nyaman tidak ada salahnya Anda mencoba shalat di masjid ini. Ruangnya yang ber AC dilengkapi belasan buah kipas angin cukup membuat diri kita betah berlma-lama. Aku ditugaskan selama sebulan di sini selama bulan puasa sebagai imam tarawih tahun 1436 H. Untuk bisa menjadi khatib di sini tidaklah mudah, haruslah berpengalaman dan bagus. Karenanya selalu mengundang dai atau muballigh dari luar. Hasilnya memang luar biasa, indah dan menarik materi-materinya.
5.        Masjid Agung Kauman, Kota sukabumi
Untuk ukuran wilayah Kota Sukabumi yang hanya terdiri dari 7 kecamatan masjid ini terasa begitu megah. Masjid ini sempat megalami pemugaran total selama beberapa bulan di tahun 2014 hingga terlihat seperti yang terjadi saat ini. Hati-hati jika kita ingin shalat Jumat di sini, jika telat kita bisa nggak dapet tempat di dalam padahal masjid ini udah ada 2 tingkat. Siap-siap saja gelar tikar di pelataran masjid. Sungguh antusias yang luar biasa untuk bisa berjamaah shalat Jumat. Ada 2 kali adzan sebelum dilaksanakan shalat Jumat dengan khatib dan imam lebih didominasi orang-orang yang berkecimpung di Pesantren dan Kampus Syamsul Ulum.
Tak heran jika orang-orang Yahudi laknatullah sangat ketakutan terhadap ibadah yang satu ini. Salah satu pentolan mereka berkata, “Jika jamaah Shalat Subuh umat Islam sebanyak jamaah Shalat Jumat. Maka hancurlah kita.”
6.        Masjid Darus Salam Kertosono Nganjuk
Masjid ini terletak di kampung halamanku sendiri, Lambangkuning Kertosono. Masjid ini menjadi unik karena ada sumur bur/artesis yang tak pernah kering dari air. Ada pemandangan yang berbeda jika kita melaksanakan shalat Jumat di sini. Jika biasanya setelah azan pertama dilanjutkan dengan shalat sunnah dan di sambung dengan azan kedua. Di sini ada ceramah dulu tentang wawasan keagamaan baru disambung aazan kedua.
Itulah keadaan shalat Jumat di beberapa masjid yang pernah aku singgahi. Masih banyak masjid-masjid lain yang belum bisa aku share di sini.
Semoga bermanfaat

Nganjuk, 31 Januari 2016

0 ulasan:

Catat Ulasan

Popular Posts