Sabtu, 19 Mac 2016

AKU, IBU IBU dan
ARTIS IBU KOTA

Sobat, aku punya cerita. Cerita itu aku dapat di dalam kereta, dalam perjalanan menuju kota Surabaya.

Entah sudah kali keberapa aku memaksakan diri bangun jam tiga. Mandi, bersih-bersih dan mempersiapkan segalanya. Sebelum akhirnya pergi berangkat membeli tiket kereta.

Beragam penumpang aku dapati di dalamnya. Tua muda, bayi dan remaja ada. Tak pandang usia. Namun yang paling menggelitik tentu penumpang dari kelompok ibu rumah tangga. 

Monumen Ikan Sura dan Buaya

"Eh, siapa tuh yg sedang kesandung kasus?" tanya seorang ibu di ujung.
"Dewi Persik," sahut yang lain.
"Bukan bukan. Gotik. Si Zaskia Gotik."
Aku sih hanya bisa mendengarkan celotehan mereka. Maklum nggak sekursi eh mana muat. Nggak sebangku maksudnya meski masih satu gerbong.

Celotehanpun berlanjut ke Saiful Jamil dengan tingkah lakunya yang 'kelewatan', Centini jelmaan Dewi Persik yang centilnya bikin gemes orang, Jupe dan Ayu Tingting yg dibilang berpendidikan. Dan lain lain yang tak sanggup aku sebutkan.

Kupandangi penumpang di depanku, diapun juga dibikin geleng-geleng oleh obrolan ibu ibu itu. Seru. Layaknya host host cantik pemandu acaratelevisi.
Mungkin gosip udah jadi menu. Seperti sabda orang-orang jaman dahulu. Tentang arti dari gosip.makin digosok makin sip. Setuju???

Kalau boleh aku bilang, sebagian dari ibu ibu itu adalah komunitas pedagang. Itu terlihat dari barang bawaan mereka yang dipenuhi dengan beragam makanan.
Nasi bungkusan, gorengan, camilan, kacang kacangan dan snack snack lain harga lima ratusan.

Gini-gini mereka masih juga update tentang artis ibukota. Cascisnya sudah mirip Olla Ramlan saat memandu acara gossip Selebrita. Dan terkadang bisa melebihi kemampuan pemandu Hot Kiss si Kartika Putri yang jelita.
Tapi tak apa, mungkin sudah sifat dasar wanita. Lelaki kadang juga tak jauh beda. Suka ngomongin orang sampai-sampai terhadap diri sendiri dia lupa.
Hmmmm... bisa-bisanya yaaa.

Itulah kisahku di dalam kereta. Antara aku, para ibu dan artis-artis ibu kota.
Sekedar informasi saja. Jika sobat ingin pergi ke Surabaya. Kereta Dhoho Penataran bisa jadi solusinya. Tarifnya hanya 10rb atau 12rb saja.
Insyaallah tidak macet dan kamupun akan tiba pada waktunya.

Semoga cerita ini tidak hanya sekedar cerita, tapi juga memberi manfaat buat para pembaca.

KA Dhoho, 19 Maret 2016


0 ulasan:

Catat Ulasan

Popular Posts