CARA SEDERHANA MENJAGA
HAFALAN AL QURAN
by: Marzuqi Ahmad
Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa Al Quran merupakan
satu-satunya kitab Allah yang masih terpelihara keasliannya. Kitab suci yang
masih murni, tanpa ada yang sanggup mengubahnya, menguranginya atau bahkan
menambah kalimatnya.
Kemurnian dari kitab suci ini, di samping menjadi jaminan
yang diberikan Allah sebagaimana yang Dia firmankan dalam Al Quran surat Al
Hijr ayat 9:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Qs. Al Hijr: 9)
ajari anak membaca Al Quran sejak dini |
Tak pandang usia, tak pandang profesi, tak pandang
generasi tak pandang pula status ekonomi. Semua Allah beri kemampuan untuk bisa
menghafal Al Quran.
Namun perlu diketahui bahwa kemampuan yang dimiliki
manusia mempunyai tingkat yang berbeda. Ada yang mudah, ada yang sedang, ada juga
yang sulit. Waktu yang diperlukan untuk menghafalpun berbeda. Ada yang hitungan
minggu, bulan bahkan sampai tahunan.
Timbullah pertanyaan, kenapa terjadi perbedaan kemampuan
dalam menghafal Al Quran? Adakah yang melatari perbedaan kemampuan menghafal
ini? Apa resep dari mereka yang mempunyai kemampuan menghafal Al Quran yang ayatnya,
hurufnya mencapai angka ribuan ini? Lalu jika telah selesai hafalannya,
bagaimanakah mereka menjaga hafalannya?
Sesuai tema yang kami tulis di atas, “Cara Sederhana Menjaga
Hafalan Al Quran” di sini
kami akan memaparkan beberapa trik sederhana dalam menjaga hafalan tersebut. Tentu
setelah melalui proses penjelasan berurut berikut ini.
A
Alasan Menghafal Al
Quran
Sebenarnya untuk menghafal Al Quran tidak melulu
membutuhkan alasan. Hanya nanti alasan akan diperlukan untuk memotivasi
sesorang agar giat dalam menghafal Al Quran.
Musa, seorang bocah cilik yang lahir di Bangka, delapan
tahun silam telah mampu menghafal Al Quran secara keseluruhan di usianya yang
belum genap enam tahun. Adakah dia mengerti arti dari sebuah alasan?
Dalam sebuah diskusi di kelas, seorang siswa salah satu
sekolah dasar, sebut saja namanya Afif ditanya alasan dia menghafal Al Quran
semenjak usia SD. Jawabannya sungguh luar biasa.
“Saya mempunyai dua orangtua yang kurang mampu. Namun mereka
mempunyai semangat yang tinggi untuk mempunyai anak yang hafal AL Quran. Tiada yang
dapat saya berikan selain saya akan memberinya mahkota kelak di hari kiamat.”
Sungguh luar biasa.
Pertanyaannya, alasan apa yang mendasarimu untuk menjadi
hafizh (penghafal) Al Quran?
Apapun makananmu minumnya tetap Teh Sosro (wah jadi ngiklan,
hehehe). Maksudnya apapun alasanmu, tetaplah disandarkan untuk menegakkan
kalimat Allah, menjaga kitab-Nya.
Allah SWT berfirman:
“Dan bertakwalah kepada Allah. Allah akan mengajarimu.”
(Qs. Al Baqarah: 282)
Juga firman Allah SWT dalam surat yang lain.
“Jika kamu menolong agama Allah. Maka Allah akan
menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Qs. Muhammad : 7)
Sederhana kan?
B
Cara Menjaga Hafalan
Al Quran
Catatan ini sebenarnya berawal dari sebuah pertanyaan
seorang bapak pensiunan sebuah perusahaan di kota Surabaya. Di usianya yang
telah memasuki kepala enam ini, semangat menghafalnya tetaplah semangat yang
menyala-nyala.
“Mas, bagaimana sih cara mudah menjaga hafalan Al Quran? Soalnya
saya sudah berusaha mati-matian menjaga hafalan Al Quran tetap saja banyak yang
lupa.”
Bukan hal yang mudah menjawab pertanyaan bapak tersebut. Karena
ada beberapa faktor untuk menjawabnya. Namun kami akan menjawabnya dengan
konsep yang sederhana.
Selanjutnya ketika seseorang telah mampu menghafal Al Quran
ada tugas yang menanti. Apaan tuh? Menjaga hafalan Al Quran.
Secara konsep ada
tiga hal yang diperlukan untuk menjaga hafalan agar tetap nyantol di kepala. Konsep
ini kami namakan dengan “Triple M” (3M)
1.
Membuat jadwal
murojaah
Jadwal menjadi harga mati jika ingin
hafalan tetap nyantol di hati. Tanpa jadwal maka murojaah kita akan kacau balau
tiada beraturan. Untuk jadwal bisa dengan mingguan alias seminggu sekali
khatam. Yang familiar adalah Jadwal Murojaah “Fami Bisyauqi”.
Bisa juga sepuluh harian dengan target 3
juz perhari atau bulanan, satu juz sehari.
2.
Mencari Partner
Meski tidak terlalu wajib, namun seorang
partner atau teman atau bisa juga guru dalam menjaga hafalan amat diperlukan. Syukur
teman itu juga seorang hafizh Al Quran. Karena dengan ini kita bisa tahu letak
kesalahan hafalan kita.
Selanjutnya hal yang dilakukan adalah
menyuruhnya menyimak hafalan kita, atau bergantian membaca (ayatan) dan
sejenisnya.
3.
Masuk Komunitas
Penghafal Al Quran
Tujuan dari komunitas ini selain untuk
menjaga hafalan juga untuk menjaga ruh dan semangat qurani yang telah melekat
dalam diri kita melalui ayat-ayat Al Quran yang telah kita hafal.
Sebagai manusia tentu tak dapat dipungkiri
semangat yang dimiliki suatu saat akan naik suatu saat akan turun. Di dalam komusnitaslah
semua masalah ini bisa terobati.
Bisa komunitas alumni pesantren tempat dulu
menghafal, alumni sekolah, komunitas simaan Al Quran seperti Rutinan dan
Mantaban, komunitas ODOJ (One Day One Juz) dan sebagainya.
Itulah 3 cara menjaga hafalan Al Quran
secara konseptualitas.
C
Metode Sederhana Menjaga
Hafalan Al Quran.
Berangkat dari sebuah
ayat yang Allah SWT abadikan dalam Al Quran surat Al Muzzammil ayat 6:
“Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan (Al Quran)
di waktu itu lebih berkesan.”
Maka metode sederhana
untuk menjaga hafalan Al Quran adalah membacanya di saat-saat shalat malam.
Lalu bagaimana jika
tidak sempat bangun malam?
Saya akan balik
bertanya, berapa rokaat kamu shalat wajib?
Berapa rokaat pula
kamu melaksanakan shalat sunnah?
Jika kamu telah
menemukan jawabannya, maka saya juga akan memberikan jawabannya. Jika tidak sempat
kamu baca di saat-saat shalat malam, maka bacalah di saat kamu selesai membaca
surat Al Fatihah dalam shalatmu. Sedikit tak masalah asal istiqamah.
"Amal yang disukai Allah adalah amal yang sedikit namun istiqamah (kontinue)"
(HR. Muslim)
Itu lebih sederhana.
Itu juga jawaban yang
aku berikan kepada bapak pensiunan dari Surabaya.
Percayalah. Kami telah
menerapkannya di Pesantren Al Khairiyah Sukabumi dan atas izin Allah hafalan
anak-anak didik kami tidak diragukan kelancarannya.
Semoga artikel ini
bermanfaat.
Nganjuk,
17 Maret 2016
Saya jg pngen hapal alquran. Tpi blm kesampaian
BalasPadamSaya jg pngen hapal alquran. Tpi blm kesampaian
BalasPadamMbak Sri Wahyuni,insyaallah nggak susah,
BalasPadambila kita mau istiqamah