Khamis, 11 Februari 2016

ANAK DALAM TEROPONG AL QURAN
Oleh: Achmad Marzuqi


Hari Anak Nasiaonal.Seperti sebuah hari yang baru aku dengar. Pasalnya pas jamanku dulu sekolah, belum pernah dengar istilah ini. Paling cuma Hari Ibu, Hari Pahlawan sampai Hari-hari besar keagamaan. Ah kamu ini... kastrok banged sih!!
Hehe, iya juga. Maklum, lulusan pesantren. taunya ngaji, ngaji dan ngaji. Apa iya?
Gini-gini masih bisa searching kok, nanya ke si mbah. Dan ternyata kata si Embah Hari Anak Nasional itu jatuh pada tanggal 23 Juli. Jadi gimana donk?
Soalnya keponakan-keponakanku dan juga siswa-siwa MI sekecamatan Kertosono dapat undangan ke Waterpark dengan harga yang amat miring, Rp. 8000/masuk. Padahal biasanya tiket bisa mencapai Rp. 35.000
Ah lupakan!

anak dalam teropong al quran-achmad m
Kembali ke diriku, santri yang sedikit kastrok ini. Ingin rasanya berbagi coretan demi ikut andil dalam pembahasan tentang “anak” dalam lingkup Al Quran sebatas yang aku fahami.
Anak atau dalam bahasa Arab disebut  ولد  diterangkan secara berulangkali dalam Al Quran. Jumlahnya ada puluhan, dari yang menerangkan tentang penegasan keesaan Allah, hubungan anak dan orangtua, pembahasan warisan sampai keadaan anak-anak muda pelayan surga.
Yuk kita preteli dikit-dikit!
1.    Penegasan tentang keesaan Allah
Allah Maha Esa, jelas. Dia tidak beranak tidak pula diperanakkan. Tidak berbapak tidak pula beribu. Pusing??
Gini aja deh, Allah itu Tuhan kita. Tuhan itu satu, tak mungkin banyak. Karena kalau banyak bisa terjadi pertengkaran dan duaaar... ancur deh. Jadi karena Tuhan itu satu, sudah pasti tidak ada duanya, alias tidak beranak. Perintah-Nya juga satu macam, tidak mungkin berlawanan.
a. Allah Maha Esa, tidak beranak ataupun sebaliknya
    (Qs. Al Ikhlas: 3) (Qs. Maryam: 88, 91, 92) (Al Isra: 111) de el el.
b. Orang-orang musyrik hobi membunuh anak-anak karena kepercayaan yang salah
    (Qs. Al Anam: 137, 140, 151)  de el el
c. Isa itu Nabi, bukan anak Allah
    (Qs. Attaubah: 30) de el el
2.    Hubungan orangtua dan anak
jadi anak haruslah berbakti kepada orangtua dan jadi orangtua haruslah mendidik anak-anaknya dengan baik. Masing-masing punya hak dan kewajiban
(Qs. Maryam: 14) (Qs. Annaml: 19)
3.    Pembahasan warisan
Harta merupakan benda yang amat krusial, manusia diciptakan dengan fitrah cinta terhadap harta. Makanya Islam mengatur hal ini. Biar gak berantakan
(Qs Annisa: 11, 12, 176) de el el
4.    Anak-anak Muda Pelayan Surga
(Qs. Al Waqiah:17) (Al Insan:19) de el el
Ihh, gado gado banget sih keteranagnnya. Pusying tau!!
Yowes, langsung ke kesimpulan aja
Bahwa awalnya aku pikir hari ini Hari Anak Nasional, pas nanya Mbah Google ternyata bukan. Tapi kata keponakanku memang iya, soalnya mereka pada diundang di Waterpark Kertosono dengan tiket yang amat miring. Oleh karena temanya tentang anak. Akupun membuat artikel tentang “Anak dalam Teropong Al Quran” Hasilnya:
Allah itu Maha Esa. Adalah sebuah kekeliruan menganggap Allah itu beranak. Dia mengatur kita supaya mengesakan-Nya dan dalam hubungan sosial seorang anak haruslah berbakti pada orangtua. Jika ada salah satu yang meninggal maka huum Waris Mewarisi sudah ada dalam Islam, tinggal menjalankan. Gitu deh. Semoga bermanfaat. Amiin.

Nganjuk, 11 Feb 2016

0 ulasan:

Catat Ulasan

Popular Posts