Isnin, 22 Februari 2016

APA KITAB TAFSIR ANDA?
By: Achmad Marzuqi

Entah ini benar-benar sebuah pertanyaan yang dilontarkan juri atau hanya sekedar mengejekku yang memberikan penafsiran acak-acakan.
Saat aku menafsirkan ayat 25 surat At Taubah.
"Mawaathina" ini termasuk isim (kata benda) apa fi'il (kata kerja)?" tanya juri.
"Isim," jawabku mantab.
"Jamak atau mufrod?" lanjutnya.
"Jamak," jawabku sambil menerka apa yang akan juri tanyakan kembali.
"Apa mufrodnya?"
Deg.
Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tak ingin aku dapatkan. Aku terdiam untuk beberapa waktu.
"Hmmm.. Mathana," jawabku ragu.
"Oh, ada ya isim mufrod Mathana," kata juri dengan mata mendelik membuat pondasi keteguhan yang aku bangun runtuh seketika.
"Mathinun," jawabku asal berharap itulah yang benar.
"Okelah," kata juri sambil mencoretkan catatan di kertas.
Aduuuh. Salah ini..

"Di mana letak Hunain?"
Aku yang merasa terpojok dengan kesalahan pertama menjadi semakin gerogi. Materi yang aku bungkus dalam ransel otakku terasa melayang, hilang.
"Di Jazirah Arab," jawabku.
"Jazirah Arab itu luas. Coba diperinci lagi!" pinta sang juri.
Hunain,, kapan yaaa
Niat hati ingin bilang bukan di Indonesia, apalagi di
Legok Kab. Tangerang ini. Saking blank nya, tapi urung aku sampaikan.
"Di perbatasan Syam," jawabku lemah.
"Yang benar di antara Madinah dan Thaif," juri membenarkan.
Entah kenapa dengan otakku saat ini. Payah.

"Apa arti dari idz a'jabatkum?" 
Lama aku terdiam, mencari jawaban, "membuatmu takjub." 
Aku nyadar  ada beberapa pertanyaan yang tak bisa aku jawab. Dengan wajah sedikit memerah aku turun dari panggung panas ini setelah hampir dua puluh lima menit di sana.
Buru-buru aku cari jawaban dari peserta lain. Termasuk sms kepada kawanku yang ahli dalam tata bahasa Arab.
Belakangan aku ketahui jika:
1. Mufrod dari Mawaathina adalah Mauthinun saperti juga kata Masjidun yang mempunyai jamak Masaajidun
2. Aku terjebak dalam perangkap Hunain dan Tabuk. Dua peristiwa perang yang berbeda. Hunain terjadi setelah Fathu Makkah dengan jumlah pasukan muslim kala itu 12.000 personil. Sementara perang Tabuk yang diikuti 30.000 pasukan perang dilakukan di tahun 9H. Melawan Pasukan Romawi.
3. Idz a'jabatkum artinya kamu menjadi congkak. Bukan takjub.

Hmmm.. pantesan juri sampe bertanya Apa Kitab  Tafsir Anda. Mungkin mereka mereka merasa aneh mendengar penafsiranku yang nyeleneh.
Semoga jadi pelajaran. Amiiin
(kenangan manggung di Legok Kab. Tangerang sebagai utusan dari Cisoka-17/02)

KA. Kahuripan, 22 Feb 2016

0 ulasan:

Catat Ulasan

Popular Posts