Khamis, 7 April 2016

Galeri MTQ 8 – 
Apa Arti Hakim?

MTQ, memang selalu memberikan cerita yang tiada henti. Di manapun dan kapanpun selalu ada hal baru. Kenalan baru, penginapan baru, suasana baru, pengalaman baru sampai pembina dan dewan hakim pun baru. Bukan orangnya yang baru, akan tetapi kita saja yang baru mengenalnya.

“Kau ini bagaimana, datang dari berbagai daerah yang berbeda, tapi tukeran nomor HP saja minta ampun susahnya,” tukas Pak Awal, salah satu panitia MTQ kota.
Saat itu kita memang sedang makan siang bersama, di sebuah meja bundar di pinggiran kolam renang. Dan memang, kami yang berjumlah 5 orang datang dari daerah yang berbeda. Bilal dari Batu Ceper, Kota Tangerang, Fauzi Ridho asli bogor, M. Fadhlullah kelahiran Banyuwangi, Rasyid keturunan Lombok dan aku sendiri dari tanah timur Jawa.

“Coba saja jika nanti kau jadi orang sukses dan bepergian di suatu daerah asing. Lalu ingat punya teman di sini, makan bareng, tidur bareng. Kan enak tinggal menghubungi. Please call him,” lanjut beliau.
Aku akui memang beliau humoris dengan bahan-bahan candaan yang tiada habis.
Tapi diakui memang beliau berkata benar. Dengan kenalan baru tentunya jangan hanya terputus gara-gara MTQ usai, tapi terus disambung supaya terjalin silaturohim. Lagian kita tidak tahu siapa yang bakal sukses di kemudian hari.
Enak kan hidup bisa saling bantu.

Rasyid sendiri ikut bicara soal pengalamannya bersama pembina, Ust. Abdurrahman namanya. Awal bertemu, judes tampaknya, tegas pula. Namun seiring waktu berjalan ternyata beliau humoris juga. Apalagi soal pengalamannya di dunia per MTQ an.

“Coba kamu tahu nggak arti dari Hakim itu apa?” pancing Ust. Abdurrahman.
“Orang yang adil Ustadz, yang bijaksana juga,” jawab Rasyid yakin bercampur ragu.
“Bukan bukan...,” Ustadz menyela. “Hakim itu sebenarnya singkatan. Singkatan dari “Hubungi Aku Kalau Ingin Menang”,” lanjutnya sambil tersenyum.

“Lha gimana caranya?” tanyaku pada Rasyid yang sedang bercerita.
“Misalnya kamu mau tampil tahfizh 30 juz, datangi dulu hakim. Minta soal yang gampang atau gimana sajalah yang penting konek ama mereka,” kata Rasyid sambil ketawa.
Hmmmm.. ada ada saja.

Le Dian Hotel, 07 April 2016

0 ulasan:

Catat Ulasan

Popular Posts